Senin, 05 Oktober 2009

kisah sepotong roti

ketika memasuki rumah, seorang ibu tertegun melihat seorang gadis kumuh yang datang menghampirinya. Di balik kekumuhan itu tampak sinar kecantikan si gadis yang tersembunyi. Dengan suka cita di terimalah si gadis itu bahkan di kawinkan dengan anak lelakinya. Malam pengantin tiba, duduklah dua sejoli itu di pelaminan. Di depannya tersedia aneka santapan dalam jamuan makan malam. Dengan tangan kirinya, pengantin wanita mengambil makanan di depannya dan memasukkan ke mulutnya. Melihat kejadian itu, timbullah rasa malu pada suaminya. "Gunakan tangan kananmu agar lebih sopan sedikit" tuturnya. Meski sudah di peringatkan, pengantin wanita itu tetap saja memungut makanan dengan menggunakan tangan kirinya. Karena merasa kesal dan malu, menggerutulah pengantin pria, "Dasar orang melarat tidak punya kesopanan", ujarnya. Rupannya pengantin pria itu tiada mengetahui bahwa isterinya sebenarnya tidak memiliki tangan kanan hingga terpakasa menggunakan tangan kirinya. Saat itulah terdengar bisikan suara dari sudut pintu. "Keluarkanlah tangan kananmu hai ummat-Ku. Engkau telah menyedekahkan roti kepada-Ku dengan tangan itu. Maka sudah sepantasnya bila aku menggantinya kembali". Atas izin Allah saat itu pula terjulurlah tangan kanan pengantin wanita utuh seperti semula. Maka makanlah pengantin wanita itu dengan tangan kanannya menemani pengantin pria makan jamuan malam.

Putri bangsawan
Siapakah gadis yang kehilangan tangan kanannya itu?, begini kisahnya. Dia dulu adalah putri seorang bangsawan yang berada. Parasnya cantik, manis pula budinya. Gadis itu berjiwa sosial, dan mengasihi sesamannya. Suatu saat terjadi musibah kelaparan dan kemiskinan menimpa bani israil. Rakyat yang miskin berkelana mencari sesuap nasi dengan jalan meminta-minta, termasuk seorang peminta yang datang ke rumah gadis itu. "Berilah aku sedekah sepotong roti tuan puteri", tutur peminta -minta itu. Maka muncullah putri manis itu sambil membawa sepotong roti di tangan kanannya. Di serahkan roti itu dengan tangan kanannya kepada si peminta-minta. "Terimalah sedekah ku ini" tuturnya. Melihat anak gadisnya memberi sepotong roti panas kepada peminta-minta, ayahnya yang kikir dan bengis itu marah bukan main. Di tamparlah roti itu dari tangan anak gadisnya. Bukan itu saja, tangan kanan yang di gunakan untuk menyerahkan sepotong roti itu di potongnya. "Kau terlalu lancang anakku, dan inilah hukumanmu", ujarnya. Zamanpun beredar, dan nasib orang bisa terbalik. Bangsawan yang semula hidup kaya raya itu berubah jatuh miskin. Allah telah merubah nasib bangsawan itu karena ketidak manusiaanya. Harta kekayaannya habis, hidupnya sengsara sampai bangsawan itu meninggal dalam kemelaratan. Tinggallah anak gadisnya yang terlantar mengembara sampai tiba d rumah wanita yang kemudian menjadi ibu mertuannya itu.
Allah telah mengembalikan tangan kanan si gadis yang pernah di gunakan untuk bersedekah untuk selamanya. Judul :50 Kisah Nyata menyingkap kisah-kisah hikmah terpendam, Ahmad Najieh)