Rabu, 24 Maret 2010

LUKMANUL HAKIM

Tersebut di dalam Al-Qur'an pada surat ke 31 {surah luqman} tentang nasehat Lukman Hakim kepada anaknya, yang maksudnya sebagai berikut :
1. Hai anakku! jangan kamu mempersekutukan Allah, karena perbuatan mempersekutukan Allah itu, adalah nyata-nyata suatu kezaliman yang besar;
2. Hendaklah kamu patuh dan berbuat baik kepada kedua ibu dan ayahmu;
3.Jika kedua orang tuamu memaksamu untuk mempersekutukan Allah, maka janganlah kamu mengikutinya dan pergauli sajalah keduanya dengan cara yang baik;
4.Hendaklah kamu mendirikan sholat, menyuruh manusia mengerjakan yang baik dan cegalah perbuatan mungkar serta sabarlah terhadap cobaan apa saja yang menimpamu;
5.Jangan berlagak dan berlaku sombong lagi angkuh, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong dan membaggakan diri;
6. Hendaklah kamu sederhana dalam berjalan dan lunakkan serta lembutkanlah suaramu.

Lukman Al-Hakim sebelum wafatnya berkata kepada anaknya : "Hai anakku, telah banyak yang aku wasiatkan kepadamu. Kini aku berwasiat mengenai enam perkara yang telah di kandung oleh orang-orang berilmu sejak dahulu :
1.Jangan di repotkan dunia, kecuali sekedar untuk memenuhi sisa umurmu;
2.Sembahlah Tuhanmu menurut keperluanmu kepadaNya;
3.Beramallah untuk akhirat sesuai kehendakmu untuk tinggal di sana;
4.Berusahalah menghindarkan dirimu dari bakaran api neraka selama engkau belum yakin akan selamat darinya;
5.Sesuaikan keberanianmu dalam berbuat durhaka dengan kemampuan kesabaranmu menerima azab Allah
6.Jika engkau mendurhakai Allah maka carilah tempat sehingga engkau tidak di lihat oleh Allah dan malaikatNya.
{Buku : Nasehat 125 ulama besar, mahyudin Ibrahim}

Rabu, 06 Januari 2010

ANJURAN MENUNTUT ILMU


Dari Ibrahim dari Al-qamah dari Abdullah bin Mas’ud ra,ia berkata : Bersabda Rasulullah saw :
 “Membaca Al-Qur’an itu adalah amal orang-orang yang di lindungi dan sholat itu adalah amal orang-orang yan tak berdaya  dan puasa itu adalah amal orang-orang miskin dan tasbih itu amal orang-orang perempuan dan sodaqoh itu amal orang-orang yang murah hati sedang tafakkur itu adalah amal orang yang lemah. Maukah ku tunjukkan kepada kalian amal para pahlawan ? Ada yang bertanya : “Ya Rasulullah, apakah amal para pahlawan itu? Beliau menjawab : “Menuntut ilmu, karena ia adalah cahaya orang mukmin di dunia dan akhirat”
Bersabda Rasulullah saw : “Aku adalah kota ilmu sedang Ali adalah pintunya”.

Tatkala kaum Kuwarjid mendengar hadist ini mereka mendengki kepada Ali dan berkumpulah sepuluh orang pemuka mereka.
Mereka berkata : Kita akan menanyakan satu masalah dan melihat bagaimana ia menjawab kita, seandainya ia menjawab masing-masing dari kita dengan jawaban lain, tahulah kita bahwa ia seorang yang alim sebagaimana di katakan oleh nabi saw.
Seorang di antara mereka datang kepada Ali bertanya : Hai Ali,mana yang lebih baik ilmu atau harta ?
Ali menjawab : Ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab : Ilmu itu warisan para nabi dan harta itu warisan Qorun dan Syaddad dan fir’aun serta lainnya.
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya seperti yang pertama.
Ali menjawab : ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab : ilmu menjagamu sedang engkau menjaga harta.
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya seperti pertanyaan orang pertama dan kedua.
Maka Ali menjawab : ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjwab : pemilik harta mempunyai banyak musuh dan pemilik ilmu mempunyai banyak teman .
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang lain lalu bertanya : mana yang lebih baik, ilmu atau harta ?
lebih baik Ali menjawab :ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu betanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab : apabila engkau belanjakan hartamu ia akan berkurang dan jika engkau amalkan ilmumu ia akan bertambah.
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya : mana yang lebih baik, ilmu atau harta ?
Ali menjawab: ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu menjawab : pemilik harta bisa di panggil si pelit dan menjadi hina sedang pemilik  ilmu di panggil dengan sebutan agung dan mulia.
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya : manakah  yang lebih baik, ilmu atau harta ?
Ali menjawab: ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab: pemilik harta akan di hisab pada hari kiamat sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat pada hari kiamat.
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya : mana yang lebih baik, ilmu atau harta ?
Ali menjawab: ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab: harta itu makin lama di diamkan makin bertambah usang, sedang ilmu itu tidak bisa lapuk dan usang
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya : manakah  yang lebih baik, ilmu atau harta ?
Ali menjawab: ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab: harta itu bisa membuat hati menjadi keras, sedang ilmu itu menerangi hati 
Kemudian pergilah orang itu. Datang lagi seorang yang lain lalu bertanya : manakah  yang lebih baik, ilmu atau harta ?
Ali menjawab: ilmu lebih baik dari pada harta
Orang itu bertanya : dengan dalil apa ?
Ali menjawab: pemilik harta di katakan sebagai pemilik dengan sebab harta sedang orang berilmu mengaku sebagai hamba Allah.
Andai kata mereka bertanya tentang ini niscaya akan ku jawab dengan jawaban lain selama aku hidup. Kemudian datanglah mereka dan menyerah semuanya.  

Sumber:  Terjemah Usfuriyah dr Mawa’idul Usfuriyah:
Muhammad bin Abu Bakar Al-Usfuri
Ahli bahasa : Zaid Husein Al-Hamid